Minggu, 03 Mei 2009

Arya Penangsang, Adipati

Ia adalah putra Arya Mataram dan merupakan murid kesayangan Sunan Kudus, yang menginginkannya agar ia menjadi penerus dan pemimpin kasultanan Demak berikutnya. Seorang penguasa wilayah timur yang berkedudukan di Kadipaten Jipang Panolan pada periode Keraton Pajang. Adipati Arya Penangsang bertugas sebagai koordinator bupati mancanegara wetan. Cakupan Kadipaten Jipang adalah wilayah mancanegara wetan. Posisi geografis kadipaten ini adalah di barat daya Surabaya.

Yang bekepentingan agar Arya Penangsang tersingkir adalah Sultan Hadiwijaya, Ki Gede Mataram dan Ki Juru Martani. Oleh karena itu mereka membuat strategi untuk mengalahkan Arya Penangsang, karena ia terkenal sakti, dan merupakan murid utama Sunan Kudus, senapati perang kerajaan Demak, sehingga tidak satu orangpun berani berhadapan langsung dengannya.

Satu saat kuda kesayangan Arya Penangsang, Gagak Rimang, ditangkap dan kemudian kupingnya dilukai, lalu dikembalikan ke kandangnya. Mengetahui hal itu, Arya Penangsang menjadi sangat marah, dan langsung mencari dan mengejar orang yang dianggap bertanggung jawab.

Karena diketahui pihak yang bertanggung jawab lari ke tepi Bengawan Sore, maka pergilah Arya Penangsang mengejarnya. Di sana pasukan Ki Pemanahan, Ki Penjawi, dan Ki Juru Martani sudah menunggu. Pada saat itu Danang Sutowijoyo (Panembahan Senapati)), anak Ki Gede Mataram sudah menunggu di balik semak semak di sebrang kali opak.

Pada saat Arya Penangsang sudah tiba di pinggiran Kali Opak, di sebrang kali dilepaskan kuda betina. Oleh karena itu, Gagak Rimang, tanpa bisa dikendalikan langsung mengejar kuda betina tersebut dan menyebrangi Bengawan Sore.

Di seberang kali, dan telah menunggu di balik semak semak, Danang Sutowijoyo sudah siap menghunuskan pusakanya, tombak Kyai Plered ke perut Arya Penangsang. Setelah dihunuskan, Arya Penangsang terjatuh dengan usus terburai. Karena sakti, Arya Penangsang seketika bangkit lagi, dan melilitkan ususnya di kerisnya, Setan Kober.

Begitu dalam jarak dekat ia menghunuskan kerisnya ke Danang Sutowijoyo. Tetapi ia lupa, ususnya dililitkan di kerisnya, dan kemudian tergores oleh kerisnya sendiri. Arya Penangsang tewas seketika, sehingga Danang Sutowijoyo tidak sempat terhunus keris Setan Kober.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar