Minggu, 07 Juni 2009

Uyub-Uyub, Jamu

Disebut juga jamu gepyokan adalah jamu yang digunakan untuk meningkatkan produksi air susu ibu pada ibu yang sedang menyusui. Hanya seorang penjual jamu yang mengatakan bahwa ada khasiat lain, yaitu untuk menghilangkan bau badan yang kurang sedap, baik pada ibu maupun anak dan 'mendinginkan' perut.

Bahan baku jamu uyup-uyup sangat bervariasi antar pembuat jamu, namun pada umumnya selalu menggunakan bahan empon-empon yang terdiri dari kencur, jahe, bangle, laos, kunir, temulawak, puyang, dan temugiring.

Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu semua bahan dicuci bersih tanpa dikupas, selanjutnya empon-empon dirajang (diiris tipis) ditambah bahan-bahan lain dan ditumbuk kasar, lalu diperas serta disaring. Perasan dimasukkan ke dalam air matang yang sudah dingin. Selanjutnya ditambahkan gula ( sampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi). Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk diperjual belikan.

Undhagi, Abdi Dalem

Sebutan bagi pejabat pemerintahan Keraton Mataram dalam struktur Punggawa Raja yang mempunyai keahlian dalam pembuatan barang-barang dari ukiran kayu. Abdi dalem Undhagi ini, memiliki peran yang sangat besar dalam menyiapkan berbagai peralatan upacara dalem yang terbuat dari kayu.

Ulu-Ulu

Salah satu pejabat dalam struktur pemerintahan desa dalam bentuk kelurahan, yang termasuk dalam prabot desa. Tugas ulu-ulu dalam pengairan pertanian.

Ulu-ulu Mesjid, Abdi Dalem

Sebutan bagi abdi dalem Keraton Mataram yang bertugas untuk mengelola air yang dibutuhkan untuk aktivitas di dalam Mesjid Agung.

Umpak

Umum menyebutnya sebagai umpak, yaitu landasan untuk bertumpunya tiang, pada zaman dulu terbuat dari batu alam yang bewarna hitam dank eras. Umpak merupakan satu-satunya ragam hias berupa padma dalam arsitektur bangunan yang diukir dengan pahatan. Salah satu yang menjadi ciri khas yang menarik bagi Keraton Mataram, adalah ukuran Umpaknya yang terbesar yang terdapat di pendhapa di bandingkan ukuran Umpak pada bangunan-bangunan keraton di Yogyakarta. Umpak pada Pendhapa Keraton Mataram pada zaman Kerta berukuran 100x100 cm di bagian bawah, dan bagian atas 75x75 cm, dengan tinggi 75 cm.

Ujung

Acara berkunjung dengan meletakkan kedua ujung tangan pada lutut kaki orang yang lebih tua guna memohon maaf atas segala kesalahan sekaligus memohon doa restu. Acara ini dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri setelah shalat Ied.

Ukel, Makanan

Makanan khas Kotagede dengan bentuk seperti cincin. Setelah digoreng, kemudian ditaburi dengan tepung gula pasir.

Cara membuat: Bahan utama makanan dari tepung terigu, dicampur dengan air santan, bumbu, dan garam. Setelah menjadi adonan yang kental dan liat, kemudian dipilin dengan kedua tangan dan dibentuk. Bahan yang telah dibentuk tersebut, lalu dimasukkan ke dalam penggorengan dengan minyak yang banyak. Setelah matang, segera dimasukkan ke dalam tepung gula pasir, diaduk-aduk sampai rata. Setelah rata makanan siap untuk dihidangkan.