Minggu, 03 Mei 2009

Ahmad Marzuki Romly, KH

Ulama pendiri Ponpes Nurul Ummah Kotagede, lahir di Giriloyo, Imogiri, Bantul , tahun 1901. Ia adalah anak bungsu dari KH Romli, seorang ulama dari Giriloyo yang menjadi Mursyid Kelompok tarekat Syathariah. Sejak usia 4, Ahmad Marzuki kecil telah dipondokkan di Ponpes Kanggotan,Pleret Bantul di bawah bimbingan KH Zaini, hingga berusia 9 tahun. Setelah itu, ia dipindahkan ke Ponpes Termas di Pacitan, Jawa Timur. Seiring dengan kemajuan kepandaiannya, ia berpindahp-pindah ke pesantren lain, seperti Wotocongol, Muntilan (1915-1918), Somolangu, Kebumen (1918-1922), Lirap (1922-1925) dan kemudian Jamrasen, Solo (1926-1927). Tahun 1927 untuk pertama kali menunaikan ibadah haji, setelah itu melanjutkan pendidikan di Krapyak, Yogyakarta (1927-1931). Di tempat terakhir inilah, ia berhasil menghafal Al Qur`an 30 juz.

Pertama kali melakukan dakwah di tahun 1931 di Gunungkidul, dengan melakukan pengajian-pengajian di berbagai desa. Ia dianggap sebagai orang pertama yang membuka jamaah pengajian di banyak desa, mengingat Gunung Kidul pada saat itu masih berbentuk hutan belantara yang hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Sejak 1935, membantu ayahnya mengelola ponpes yang didirikan ayahnya di Giriloyo, sambil belajar ilmu ketabiban dari ayahnya. Ilmu pengobatan yang dimilikinya itulah, yang kemdian membuatnya dengan cepat bisa meluaskan jemaah pengajiannya.

Ulama besar ini meninggal 14 Desember 1991, dan hingga kini terkenal dengan tiga fatwa, yang dipegang teguh sampai akhir hayatnya. Pertama, mengharamkan diberlakukannya program Keluarga Berencana (KB); Kedua melarang praktik bunga dalam dunia perbankan; Dan ketiga, melarang keras anggapan bahwa semua agama adalah baik dan benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar