Minggu, 07 Juni 2009
Uang Wajib
Uang iuran sukarela yang diberikan kepada modin oleh masing-masing kepala keluarga sebagai imbalan jasa untuk memimpin doa dan menyerahkan sesaji selamatan kepada makhluk halus. Uang ini besarnya Rp. 25,00 sampai Rp 100.000,00. Besar kecilnya iuran yang diberikan mencerminkan pula status sosial seorang kepala keluarga.
Ububan Lamus
Peralatan yang yang digunakan dalam industri kerajinan logam tembaga, yang terbuat dari sebuah tabung bambu dan disambung pipa besi serta pipa dari tanah liat (cangklok), bagian ujung bambu diberi alat yang dipompakan dari lamus itu akan keluar melalui saluran udara di ujung cangklok. Digunakan untuk memompa udara pada waktu pekerjaan melebur logam tembaga.
Ububan roda putar
Peralatan yang yang digunakan dalam industri kerajinan logam tembaga, yang terbuat dari satu tabung besi yang dipendam di dalam tanah, bagian tengahnya dibuat kipas angin yang digerakkan oleh roda sepeda.
Sabtu, 06 Juni 2009
Buto Ijo
Pesugihan Buto Ijo ini digambarkan sebagai sosok rakssa berwarna hijau yang memakai cawat, matanya terbelalak merah dan tampak taring giginya yang mengerikan sedang menggendong seorang anak kecil yang meronta-ronta menangis ketakutan. Digambarkan pula bagaimana sang ibu dan bapaknya tenang-tenang saja melihat hal tersebut dengan duduk bersimpuh di depan tungku api dengan sesaji dan kipas bambu. Anak kecil itulah yang dijadikan tumbal bagi Butoijo.
Pesugihan ini biasanya menuntut satu kamar khusus bagi si Buto Ijo, semua orang dilarang masuk kamar ini, kecuali mereka yang memeliharanya. Konon di kamar tersebut, Buto Ijo bersemayam dan di dalam kamar tersebut tidak ada perabotan atau barang-barang kecuali sebuah batu wungkal yang dirantai. Batu wungkal adalah batu padas untuk mengasah pisau atau parang. Sebagai tumbal bagi Buto Ijo, si pemiliharanya yang memperoleh kekayaan, biasanya harus bersedia mengorbankan anak atau kerabat terdekatnya
Pesugihan ini biasanya menuntut satu kamar khusus bagi si Buto Ijo, semua orang dilarang masuk kamar ini, kecuali mereka yang memeliharanya. Konon di kamar tersebut, Buto Ijo bersemayam dan di dalam kamar tersebut tidak ada perabotan atau barang-barang kecuali sebuah batu wungkal yang dirantai. Batu wungkal adalah batu padas untuk mengasah pisau atau parang. Sebagai tumbal bagi Buto Ijo, si pemiliharanya yang memperoleh kekayaan, biasanya harus bersedia mengorbankan anak atau kerabat terdekatnya
Butulan
Merupakan pintu samping atau belakang dari rumah Jawa, atau semacam seketheng dalam rumah joglo lengkap. Melalui pintu ini dilangsungkan berbagai aktivitas penunjang rumah tangga yang bersifat non-formal, namun sering justru merupakan kegiatan operasional rumahtangga sehari-hari yang tinggi intensitasnya.
Di Kotagede, butulan mempunyai dua arti. Pertama adalah butulan omah. Butulan rumah memiliki posisi yang unik, dan secara khusus disebut dengan Pintu Luberan. Kedua, istilah ini digunakan untuk menyebut butulan mesjid, yaitu pintu gerbang utara halaman Masjid Gede Kotagede yang berhubungan dengan Kampung Kudusan dan Sayangan. Butulan ini menjadi servive entrance tempat lewat para pengurus masjid dan kaum ulama kerajaan yang tinggal di Kampung Kudusan.
Di Kotagede, butulan mempunyai dua arti. Pertama adalah butulan omah. Butulan rumah memiliki posisi yang unik, dan secara khusus disebut dengan Pintu Luberan. Kedua, istilah ini digunakan untuk menyebut butulan mesjid, yaitu pintu gerbang utara halaman Masjid Gede Kotagede yang berhubungan dengan Kampung Kudusan dan Sayangan. Butulan ini menjadi servive entrance tempat lewat para pengurus masjid dan kaum ulama kerajaan yang tinggal di Kampung Kudusan.
Bupati Pasisiran
Sebutan bagi para pejabat tinggi pada zaman Keraton Mataram yang mempunyai kewenangan mengepalai masing-masing daerah Pasisiran yang menjadi wilayah kekuasaannya. Pasisiran atau pesisir merupakan sebutan bagi suatu wilayah yang berada di sepanjang pantai.
Buta
Makhluk bertubuh tinggi menakutkan ini tinggal di dalam hutan. Makanan utamanya adalah daging mentah.
Langganan:
Postingan (Atom)